Key takeaways (TL;DR)
Startup tak bisa lagi mengabaikan KYC/AML—risiko dan denda meningkat tiap tahun.
Implementasi compliance biasanya lambat dan mahal… kecuali memakai platform modular seperti Didit.
Didit mengotomatiskan verifikasi identitas, screening AML, dan laporan siap audit dalam waktu kurang dari sehari.
Compliance berubah dari beban menjadi keunggulan untuk menarik investor dan membangun kepercayaan.
Bagi banyak founder dan CEO, compliance dan KYC identik dengan berkas-berkas, pengacara, dan menunggu berminggu-minggu. Secara historis, mematuhi aturan anti pencucian uang (AML) memang rumit dan mahal. Namun di 2025, model lama itu tak lagi relevan.
Jika startup Anda menangani pembayaran, aset digital, atau onboarding pelanggan, kepatuhan bukan opsi—itu prasyarat pertumbuhan. Masalahnya, kebanyakan alat di pasar dibuat untuk pemain besar (mis. bank), bukan untuk startup. Integrasinya bisa memakan waktu berminggu hingga berbulan, dan biayanya membengkak bahkan sebelum ada pendapatan pertama.
Di sinilah Didit hadir: platform yang memungkinkan perusahaan apa pun—dari fintech, marketplace, hingga jejaring sosial—meluncurkan program KYC dan AML dalam 24 jam, setangguh vendor tradisional namun secepat, seresponsif, dan seesensial biaya yang dibutuhkan startup.
Dulu KYC/AML dianggap urusan perbankan semata. Kini situasinya berbeda. Regulator di Eropa (misalnya dengan pembentukan otoritas AMLA Eropa) dan Amerika Latin menuntut verifikasi identitas serta kontrol anti-fraud dari bisnis mana pun yang memproses uang atau aset digital. Pelanggaran berisiko denda besar dan kerusakan reputasi.
Berbagai laporan memperkirakan biaya compliance finansial di AS dan Kanada melampaui US$61 miliar. Di Eropa, biayanya bisa mencapai ~20% dari pendapatan tahunan lembaga keuangan, sementara ongkos memakai vendor verifikasi tradisional diproyeksikan mendekati US$2,9 miliar pada 2025.
Artinya bagi startup? Membakar kas dan menunda peluncuran—atau menemukan solusi yang lebih lincah, sesuai kebutuhan nyata Anda.
Mayoritas founder dan CEO tidak menghindari compliance karena tidak bertanggung jawab; waktu (dan kadang sumber daya) yang kuranglah penyebabnya.
Lima penghambat paling umum:
Hasilnya? Banyak startup menunda urusan compliance—dan baru sadar ketika sudah terlambat.
Didit lahir dari gagasan sederhana: compliance tidak boleh menghambat pertumbuhan. Karena itu, kami menggabungkan alur no-code, API terbuka, dan verifikasi berbasis AI agar Anda bisa beralih dari nol ke compliant hanya dalam sehari.
Sejak login pertama ke dashboard, Didit memandu tim selangkah demi selangkah: pilih workflow verifikasi yang sesuai bisnis, tetapkan ambang risiko, dan dalam hitungan menit Anda memiliki alur onboarding siap produksi. Setiap aksi terekam dalam log audit, menyediakan keterlacakan yang dicari auditor.
Tanpa kontrak minimum, tanpa biaya bulanan, tanpa biaya perawatan. Didit adalah alternatif modular yang menawarkan satu-satunya paket verifikasi identitas gratis dan tanpa batas (Verifikasi Dokumen, Face Match 1:1, dan Passive Liveness Detection) yang bisa Anda kustomisasi dengan fitur premium seperti AML Screening, White-Label, Verifikasi Telepon, atau Verifikasi Alamat, dan lainnya.
Anda hanya membayar untuk verifikasi yang berhasil diselesaikan, sehingga dapat menghemat hingga 70% dibanding vendor tradisional.
Untuk integrasi, Didit menyediakan dua jalur:
Lebih dari sekadar “mematuhi aturan”, Didit menjadikan compliance keunggulan kompetitif.
Compliance bukan lagi penghalang—ini adalah tanda kematangan dan profesionalisme. Investor memperhatikannya.
Compliance bukan sinonim birokrasi. Dengan alat yang tepat, ia menjadi flywheel kepercayaan, pendanaan, dan pertumbuhan.
Didit memberi startup jalur cepat dan sederhana untuk memenuhi KYC/AML—tanpa konsultan eksternal atau kontrak panjang vendor legacy.
Berkat teknologi kami, mencapai compliance dalam 24 jam bukan lagi mimpi.